Tiny Hand Bow Red Heart

Rabu, 03 Desember 2014

STRATEGI dan IMPLEMENTASI E-BUSINESS



STRATEGI DAN IMPLEMENTASI E-BUSINESS BESERTA CONTOH
Strategi bisnis adalah proses dimana untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berorientasi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran dalam usaha secara tepat. Strategi dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi termasuk lembaga pendidikan dan bahkan diperlukan oleh individu dalam pencapaian suatu tujuan.
3 Tingkatan Strategi Bisnis :
1)    Strategi Tingkat Korporasi :
Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.
Ciri – cirinya :
ü  Berorientasi pada nilai
ü  Unsur fleksibilitas sangat tinggi
ü  Jangka waktu lebih panjang
ü  Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
ü  Konseptual
ü  Tersentralisasi
2)   Strategi Tingkat Bisnis :
Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
Ciri – cirinya : Resiko rendah, Keuntungan rendah, Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional ,Biaya rendah, Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar.

3)   Strategi Tingkat Fungsional :
Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis.
Ciri – cirnya :
ü  Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
ü  Beresiko rendah
ü  Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
ü  Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas

Tahapan penyusunan strategi 
Dalam penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen strategis”. Manajemen strategis adalah  seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)
Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
·         Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
·         Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.

Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
a)      Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b)      Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat.
c)       Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
d)      Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.
e)      Penyiapan sumber daya
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.
f)       Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan.

Contoh penerapan strategi e-business (pada perusahaan Sierad Produce) 

Contoh kasus :
Kanada adalah satu dari banyak negara yang pengguna internetnya paling banyak di dunia. Tetapi sektor bisnis kecilnya tertinggal secara signifikan di belakang Amerika Serikat dalam hal adopsi e-business karena terlalu kecil dari bisnis yang ada memiliki strategi e-bisnis yang sesungguhnya (menurut penelitian Forrester Research), hanya 14%-nya yang memiliki strategi bisnis, jauh tertinggal di belakang Amerika Serikat.
Menurut riset CIA di tahun 2009, Indonesia menempati pada posisi ranking 22 (20.000.000 users) dari seluruh dunia untuk jumlah pengguna internet. Berbeda 6 tingkat dengan Kanada yang menempati ranking 16 (26.960.000 users). Hal ini membuktikan bahwa tingkat terjangkaunya koneksi internet di Indonesia sudah cukup baik. Namun sayangnya, penerapan e-business di Indonesia masih mayoritas diterapkan oleh perusahaan – perusahaan  besar (yang notabene perencanaan strategi bisnisnya pasti lebih matang dalam perencanaannya).

Penyebab terjadinya perbedaan tingkat penerapan e-business di Kanada dan Amerika Serikat ternyata terletak pada strategi bisnisnya. Di Kanada seperti disebutkan sebelumnya bahwa dari sekian banyak jumlah penerapan e-business hanya 14% yang memiliki strategi bisnis. Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis mutlak diperlukan dalam melakukan usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Sierad Produce, dahulu bernama PT Betara Darma Ekspor Impor, berdiri pada tanggal 6 September 1985. Nama Sierad mulai digunakan pada tanggal 27 Desember 1996 saat persiapan untuk public listing di Bursa Efek Jakarta. Bisnis utama perusahaan ini  meliputi produksi pakan ternak, pembibitan ayam, penetasan telur, produksi anak ayam (DOC), kemitraan, rumah potong ayam, industri peralatan peternakan dan industry tepung ikan.

Dalam perjalanan perushaan, seiring waktu muncul kebutuhan – kebutuhan yang ternyata dapat dipenuhi oleh sarana teknologi informasi. Pengembangan e-business system di Sierad Produce sudah dimulai dari lama, akan tetapi  pengembangan terbesar saat menetapkan pemakaian Microsoft Dynamics Axapta sebagai  software yang mengintegrasikan  semua fungsi bisnisnya. Roadmap yang sedang dijalankan oleh Sierad Produce, terbagi ke empat tahapan utama di dalam implementasi  di  setiap  strategic business unitnya. Tahapan  yang dilakukan tersebut  adalah  planning, developing, implementing, dan testing. Akhirnya, penerapan e-business di perusahaan ini berjalan dan terdapat beberapa hasil implementasi e-business antara lain : CRM, ERP, SCM, Payroll dan lain sebagainya. 

Implementasi E-Business
E-Business merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. E-Business sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dilakukan oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, baik berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan profit.
Dalam penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Perbedaan e-Business dengan e-Commerce adalah e-Commerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet, sedangkan e-Business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.
Dampak dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan perusahaan berbasis web, tetapi juga membangun order industri yang baru. Bill Gates menyatakan bahwa kompetisi yang terjadi sekarang ini bukan diantara produk dan jasa, tetapi adalah kepada model bisnis perusahaan. Perkembangan e-Business sudah berada pada tahap konsolidasi dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan secara hati-hati terhadap strategi, implementasi, profitabiliti. Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi tetapi juga tentang bisnis.
Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang. Jika kita lihat pada beberapa website terkenal di Indonesia itu sudah terbukti bahwa sebenarnya internet itu sedang digemari oleh Indonesia, contohnya seperti social media yang belum lama ini semakin tenar di para pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini harus bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan bisnis, bahkan sekarang masyarakat Indonesia banyak yang melakukan kegiatan e-Commerce di Indonesia, seperti online shoping yang sedang merebak. E-Commerce ini juga sangat booming karena sifatnya yang mudah, dan banyak sekali mengurangi biaya yang ada. Tidak perlu berpergian, tidak perlu tempat fisik, dan akses yang mudah.
Di Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih terbuka lebar. Prospek atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi padabackoffice. Selain itu peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki pasar sasaran generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software yang berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana.

          Banyak perusahaan di Indonesia berusaha untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-businesssebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka akan muncul suatu bentuk usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business itu sendiri, terlebih di Indonesia di masa mendatang.
Misalnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang, e-Business di Indonesia akan sangat tampak kemajuannya dibanding saat ini. Seiring dengan dilakukannya persiapan dan strategi yg benar akan menghasilkan laba yg benar – benar nyata, sehingga bisa membuat perusahaan tumbuh dan menghasilkan nilai tambah kepada investor. Selain itu, implementasi strategi yang baik juga akan meningkatkan citra perusahaan itu sendiri, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.
Lahirnya era e-Business  di Indonesia akan membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru. E-Business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat Indonesia akan dapat menikmati produk-produk dalam negeri yang berkualitas standar dengan harga kompetitif dan terjangkau. Di samping itu, konsumen akan dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah. Biaya transport menuju lokasi untuk memilih barang, perbandingan harga dengan penjual lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse. Para konsumen di Indonesia juga akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan atau perampasan yang sering terjadi saat ini akan sangat kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker).
Selain itu di masa lima tahun mendatang  e-Business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM di Indonesia yang memahami dan menguasai bidang tersebut. Sistem e-Business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, di samping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi pendidikan dari jarak jauh. Sehingga dengan cara tersebut, para siswa tidak akan repot lagi datang dan belajar di sekolah, tetapi dengan jarak jauh akses materi dapat diperoleh melalui


REFERENSI :

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2153rank.html?countryName=Indonesia&countryCode=id&regionCode=eas&rank=22#id)
Yuniarto, Saiful Rahman., 2013, E-bisnis, [e-book] Diolah dari : < http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/e-Bisnis1.pdf> [Diakses tanggal : 18 Februari 2013]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar