Pengertian Business to
Consumer (B2C)
Posted by Dipta.Ditya on Oct 29, 2013 in Sekilas Info
| 0 comments
Definisi
Suatu proses
yang terjadi apabila suatu perusahaan atau organisasi menjual produk atau jasa
pada pelanggan-nya melalui jaringan internet (secara online).
Menurut
Munir Fuady, Business to Consumer (B2C) adalah transaksi ritel dengan pembeli
individual.
Menurut Onno
W. Purbo, Business to Consumer (B2C) adalah mekanisme toko online
(elektronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan
e-customers.
Karakteristik
Karakteristik
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan untuk umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang, contohnya: karena sistem WEB sering digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis WEB.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan . dalam kondisi ini, customers memberikan suatu ide (inisiatif) dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Transaksi sederhana
Perkembangan
Business to Consumer (B2C)
Pada awalnya
Internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi dengan konsumen. Pada
tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara online oleh AT&T,
tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada tahun
2000 diperkenalkan situs belanja online yang bernama Amazon.com.
Setelah saat
itu, mulai banyak bermunculan situs-situs belanja/transaksi online yang
mengusung prinsip Business to Consumer (B2C).
Tantangan
Utama dalam Business to Consumer (B2C)
- Membangun privasi dan kepercayaan pada konsumen
- Menciptakan ketergantungan dan loyalitas
- Kelengkapan, keragaman dan ketersediaan barang dan jasa.
Pelayanan
Business to Consumer (B2C)
- Memuat contoh produk yang dijual beserta informasinya.
- Melakukan transaksi penjualan barang.
- Melakukan transaksi pembayaran barang.
- Melakukan transaksi pengiriman barang.
- Membuat berita-berita terbaru tentang produk.
- Menginformasikan lokasi penjualan dan layanan.
- Memberikan service secara lengkap.
Produk
Business to Consumer (B2C)
- Produk Digital (Soft Goods), seperti lagu, album, film, program komputer, update dan jasanya.
- Produk Fisik (Hard Goods)merupakan suatu produk yang tidak dapat dikonsumsi sesegera mungkin (secara langsung) setelah diunduh. Contoh: DVD, kaset dan lain sebagainya.
Klasifikasi
Business to Consumer (B2C)
Secara umum,
tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
Auction
Store
Tempat untuk
memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan
produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com ,
www.swinde.com
Online Store
Tempat untuk
menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat
internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang
yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com
Online
Service
Tempat untuk
meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau
dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service
dan lain-lain. Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com
Other
Service
Layanan yang
menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi yang
telah dijabarkan sebelumnya. Contoh: www.kaskus.us , www.facebook.com
Keuntungan
dan Kerugian/Kelemahan Business to Consumer (B2C)
- Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi company atau perusahaan adalah:
- Dapat mempromosikan produk mereka secara luas.
- Dapat melayani transaksi selama 24 jam penuh tanpa terganggu waktu libur ataupun break.
- Dapat langsung berinteraksi dengan customers tanpa perantara.
- Dapat meminimalkan cost yang dikeluarkan.
- Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi customers adalah:
- Dapat melakukan pembelanjaan dengan mudah.
- Memiliki banyak pilihan dan waktu utnuk menentukkan yang disukai.
- Kelemahan
- Produk yang kita order tidak dapat kita lihat secara langsung dan kita teliti (periksa) lebih lanjut.
- Produk yang kita lihat di website, terkadang tidak sesuai seperti aslinya. Maksudnya ada perbedaan bentuk, warna, ukuran dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
- 75% customers menyatakan bahwa lebih efektif dan efisien apabila pembelian suatu produk dilakukan secara online dan hal ini juga mempengaruhi gaya hidup mereka.
- 25% customers memilih lebih menyukai pembelian yang bersifat konvensional (tradisional), karena mereka belum memiliki ‘kepercayaan’ untuk berbelanja di sana.
- Facebook merupakan suatu media yang tepat dalam melakukan pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar